Kecelakaan Kerja

Kecelakaan Kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan, sedangkan kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan.
Penyebab kecelakaan kerja sangat kompleks dan umumnya satu dengan yang lain saling berkaitan. Apabila aturan keselamatan dan kesehatan kerja tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh karyawan, maka kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja lebih besar dibandingkan dengan tempat lain yang secara sungguh-sungguh melaksanakan aturan keselamatan dan kesehatan kerja. Penyebab kecelakaan kerja disebabkan oleh:
  • Kecerobohan
    1. Pemakaian peralatan tanpa mendapatkan pelatihan yang tepat tentang penggunaannya.
    2. Penggunaan alat atau perlengkapan dengan cara yang salah.
    3. Lalai menggunakan perlengkapan pelindung diri seperti sarung tangan, masker, tameng dan pelindung dada.
    4. Bermain-main dalam ruang kerja atau bengkel.
    5. Terburu-buru dan membiarkan bahaya kecil terjadi di bengkel.
    6. Kekacauan pekerjaan atau membiarkan diri anda diganggu atau bingung.
  • Kondisi yang Tidak Aman Untuk Bekerja
    1. Kurangnya instruksi dengan metode yang aman.
    2. Kurang latihan.
    3. Pakaian yang tidak cocok untuk bekerja.
    4. Fisik yang kurang baik, seperti mata rabun atau pendengaran berkurang.
    5. Rambut panjang bekerja di dekat mesin yang berputar.
    6. Kurangnya penjagaan keamanan pada mesin.
Kecelakaan tidak terjadi kebetulan melainkan ada sebabnya, kecelakaan tersebut dapat dicegah dengan cara melepaskan penyebabnya dan mencari apa penyebab kecelakaan sangat penting, karena hal itu akan dapat membantu upaya mencegah terjadinya kecelakaan sesedikit mungkin.
Oleh karena itu sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, untuk selanjutnya dengan usaha-usaha koreksi penyebab kecelakaan dapat dicegah dan tidak berulang kembali.

Kecelakaan kerja mungkin disebabkan oleh tindakan yang berbahaya dan kondisi yang membahayakan, yang perlu diketahui dan diperhatikan adalah bahaya yang ada pada setiap jenis pekerjaan. Untuk itu perlu adanya program keselamatan yang mencakup seluruh aspek kerja.

Setiap program keselamatan dapat terbentuk dari satu atau beberapa unsur seperti:
  • Dukungan manajemen puncak
  • Pengangkatan seorang direktur keselamatan
  • Perekayasaan suatu pabrik dan opersi yang aman
  • Pendidikan semua karyawan untuk bertindak secara aman
  • Pengadaan dan penyimpanan
  • Analisis kecelakaan
  • Kontes keselamatan Pelaksanaan peraturan-peraturan
Klasifikasi Kecelakan kerja sebagai berikut:
  • Jatuh dari atas ketinggian
  • Jatuh dari ketinggian yang sama
  • Menabrak objek dengan bagian tubuh
  • Terpajan oleh getaran mekanik
  • Tertabrak oleh objek yang bergerak
  • Terpajan oleh suara keras tiba-tiba
  • Terpajan suara yang lama
  • Terpajan tekanan yang bervariasi (lebih dari suara)
  • Pergerakan berulang dengan pengangkatan otot yang rendah
  • Otot tegang lainnya
  • Kontak dengan listrik
  • Kontak atau terpajan dengan dingin atau panas
  • Terpajan radiasi
  • Kontak tunggal dengan bahan kimia
  • Kontak jangka panjang dengan
  • Kontak lainya dengan bahan kimia
  • Kontak dengan faktor biologi
  • Terpajan faktor strees mental
  • Longsor atau runtuh
  • Kecelakaan kendaraan/mobil
  • Lain-lain dan mekanisme cidera berganda atau banyak
  • Mekanisme cidera yang tidak spesifik
Dampak Kecelakaan Kerja terlihat bahwa jenis kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja meliputi manusia/pekerja, Properti/peralatan/aset, proses, lingkungan dan kualitas.

Cidera akibat kerja adalah patah, retak, cabikan dan sebagainya yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Bagian tubuh yang terkena cidera dan sakit terdiri dari:
  • Kepala; mata
  • Leher
  • Batang tubuh; bahu, punggung
  • Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan, tangan selain jari, jari tangan
  • Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain jari kaki, jari kaki
  • Sistem tubuh
  • Banyak bagian
Tujuan menganalisa cidera atau sakit yang mengenai anggota bagian tubuh yang spesifik adalah untuk membantu dalam mengembangkan program untuk mencegah terjadinya cidera kerena kecelakaan kerja, sebagai contoh cidera mata dengan penggunaan kaca mata pelindung. Selain itu bisa digunakan untuk menganalisa penyebab alami terjadinya cidera karena kecelakaan kerja.

Klasifikasi jenis cidera akibat kecelakaan kerja sebagai berikut:
  • Cidera fatal (fatality)
  • Cidera yang menyebabkan hilang waktu kerja (loss time injury)
  • Cidera yang menyebabkan kehilangan hari kerja (loss time day)
  • Tidak mampu bekerja atau cidera dengan kerja terbatas (restricted duty)
  • Cidera dirawat dirumah sakit (medical treatment injury)
  • Cidera ringan (first aid injury)
  • Kecelakaan yang tidak menimbulkan cidera (non injury incident)
Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja yaitu:
  1. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap
  2. Faktor material yang memiliki sikap dapat memunculkan kesehatan atau keselamatan pekerja
  3. Faktor sumber bahaya yaitu:
    • Perbuatan bebahaya; hal ini terjadi karena metode kerja yang salah, keletihan/kecapekan, ganguan psikologis.
    • Kondisi/keadaan bahaya; yaitu keadaan yang tidak aman dari keberadaan mesin atau peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerja.
  4. Faktor yang dihadapi; misalnya kurangnya pemeliharaan/perwatan mesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna.
Teori penyebab kecelakaan kerja antara lain:
  1. Teori Domino
    Teori ini diperkenalkan oleh H.W. Heinrich pada tahun 1931. Menurut Heinrich, 88% kecelakaan disebabkan oleh perbuatan/tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act), sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesalahan manusia, yaitu 10 % disebabkan kondisi yang tidak aman (unsafe condition) dan 2% disebabkan takdir Tuhan. Heinrich menekankan bahwa kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Menurutnya, tindakan dan kondisi yang tidak aman akan terjadi bila manusia berbuat suatu kekeliruan. Hal ini lebih jauh disebabkan karena faktor karakteristik manusia itu sendiri yang dipengaruhi oleh keturunan (ancestry) dan lingkungannya (environment).
    Apabila terdapat suatu kesalahan manusia, maka akan tercipta tindakan dan kondisi tidak aman serta kecelakaan serta kerugian akan timbul. Heinrich menyatakan bahwa rantai batu tersebut diputus pada batu ketiga sehingga kecelakaan dapat dihindari. Konsep dasar pada model ini adalah:
    • Kecelakaan adalah sebagai suatu hasil dari serangkaian kejadian yang berurutan. Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya.
    • Penyebabnya adalah faktor manusia dan faktor fisik.
    • Kecelakaan tergantung kepada lingkungan fisik dan sosial kerja.
    • Kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia.
  2. Teori Bird & Loftus

    Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan oleh Heinrich, yaitu adanya tindakan dan kondisi tidak aman. Bird dan Loftus tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada manusia/pekerja semata, melainkan lebih menyoroti pada bagaimana manajemen lebih mengambil peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan.

  3. Teori Swiss Cheese

    Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada setiap komponen yang terlibat dalam suatu sistem produksi. Kegagalan suatu proses dapat dilukiskan sebagai “lubang” dalam setiap lapisan sistem yang berbeda. Dengan demikian menjelaskan apa dari tahapan suatu proses produksi tersebut yang gagal.
    Sebab-sebab suatu kecelakan dapat dibagi menjadi Direct Cause dan Latent Cause. Direct Cause sangat dekat hubungannya dengan kejadian kecelakaan yang menimbulkan kerugian atau cidera pada saat kecelakaan tersebut terjadi. Kebanyakan proses investigasi lebih konsentrasi kepada penyebab langsung terjadinya suatu kecelakaan dan bagaimana mencegah penyebab langsung tersebut. Tetapi ada hal lain yang lebih penting yang perlu di identifikasi yakni “Latent Cause”. Latent cause adalah suatu kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya dimana suatu kondisi menunggu terjadinya suatu kecelakaan.

Usaha Pencegahan Kecelakaan Kerja

Usaha pencegahan kecelakaan kerja sangat penting untuk menghindari kerugian yang besar, karena perusahaan harus menanggung biaya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah atau diantisipasi dengan menghapus kemungkinan penyebabnya.

Apabila terjadi kecelakaan, bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi keselamatan orang lain juga ikut terancam, oleh karena itu sudah sewajarnya seluruh karyawan yang terlibat dalam produksi saling bekerjasama untuk bekerja secara aman dan efisien.

Orang-orang yang peduli dengan keselamatan kerja akan bekerja dengan orang yang memperhatikan dan berjaga-jaga, hati-hati dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan cara sebagai berikut:
  • Membuat kebiasaan secara umum agar anda bekerja aman
  • Mencegah perkembangan kondisi tidak aman
  • Mengetahui apa yang harus dilakukan pada pertolongan pertama
  • Laporkan semua kecelakaan atau kerusakan perlengkapan kepada atasan, tidak masalah bagaimana rendahnya mereka memandang. Kerusakan kecil dapat berkembang pada kegagalan serius jika tidak segera dilaporkan.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Recent Posts

Label Cloud

K3 (8) Laporan (1) Menajemen (4) Sistem (5)